Bolehkah Makan Babi ?

 

Segala sesuatu di dunia ini sudah tercipta berpasang-pasangan. 

Ada laki-laki dan perempuan, siang malam, suka duka, baik buruk, atas dan bawah. 

Seluruh makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan hal tersebut.

Kejadian-kejadian tersebut tentu saja terjadi atas seijin Allah. 

Tidak ada satu kejadianpun  yang tidak akan terjadi tanpa seijinNya. 

Sering dikatakan, tidak satupun daun yang jatuh tanpa seijinNya.

Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini untuk kebaikan. 

Jika seperti itu, mengapa di dunia ini ada juga keburukan?

Apakah Allah yang menciptakan keburukan? Tidak. Karena Allah Maha Suci. Keburukan adalah buah perbuatan makhluk nya.

Segala sesuatu yang diciptakan Allah bermanfaat untuk makhlukNya (manusia). 

Tapi karena pengetahuan manusia yang terbatas, mereka tidak dapat memahami dan memaksimalkan apa yang ada di bumi ini.

Kadang kita bertanya, mengapa Allah menciptakan semut, nyamuk, ular, lalat atau hewan-hewan lain yang tidak ada manfaatnya bagi manusia? Justru cenderung merugikan. 

Belum lagi hewan-hewan lain di hutan belantara. 

Dengan pengetahuan sederhana, mereka diciptakan untuk menjaga ekosistem di bumi. 

Rantai makanan. Rantai makanan berguna agar tidak terlalu banyak hewan yang merugikan. 

Percayalah, Allah menciptakan itu semua untuk kebaikan manusia. Tugas manusia, jangan sampai membuat kerusakan di muka bumi.

Manfaatkan semuanya untuk meraih kebaikan, meraih Ridha Allah.

Begitu pula dengan ciptaan Allah yang diharamkan. 

Contohnya Babi. Mengapa tidak diperbolehkan makan babi? 

Bolehkan makan Babi? sedangkan babi juga ciptaan Allah. Kalau begitu, mengapa Allah menciptakan babi ?

Allah menciptakan Sapi, halal. Sedangkan Babi, haram. Orang yang memilih makan sapi, dapat pahala. Karena memakan yang halal. 

Kita juga bisa mendapatkan kebaikan (pahala) dari babi. Caranya? Jangan makan babi!

Jadi disini, kita bisa mendapatkan dua kebaikan sekaligus. Makan sapi, dan tidak makan Babi. 

Kita bisa mendapatkan dua kebaikan sekaligus. Pertama, pahala karena memakan yang halal. Kedua, pahala karena menghindari yang haram.