Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kejayaan Mataram 1

 

Facebook : Pesona Negeri

Tertulis dalam babad tanah Jawi, 

tentang Prabu Brawijaya Sang Kertabumi, raja di Majapahit

bahwa ia memperistri Putri Wandan, dan memperoleh putra

tampan berwibawa tampaknya, ia disebut Raden Bondan Kejawan

Saat ia dilahirkan Majapahit telah mendekatinya

karena itu dititipkanlah ia kepada Ki Juru Sabin

apalagi karena ibundanyapun meninggal lahir setelah

mencapai usia remaja Bondan Kejawan dibawa ke Tarub

untuk dibina jiwa dan raganya oleh Ki Ageng Tarub

ketika itu berganti nama Raden Lembu Peteng


Adapun Ki Ageng Tarub itu sebenarnya putra Dewi Rasawulan

yaitu putri tumenggung Tuban Wilatikta yang perkasa

ia pun adik Raden Said, yang disebut juga Sunan Kalijaga

Ki Ageng itu menikah dengan Dewi Nawang Wulan

dan menurunkan seorang anak wanita bernama Dewi Nawangsih

maka dengan Dewi Nawangsihlah Bondan Kejawan menikah

dan berputra Raden Getas Pandawa, yang lalu menurunkan

Ki Ageng Sela, abdi setia, prajurit di kesultanan Demak

Ia cakap mengabdi, bahkan ikut berperang melawan Majapahit

tetapi setelah tua kembalilah ia ke desanya

di sana menulis sebuah serat pepali untuk anak cucu.


Dari putri Sumedang Ki Ageng sela menurunkan dua orang anak

yaitu Nyi Ageng Saba dan Ki Ageng Ngenis ing Nglawean

Ki Ageng Ngenis adalah pengabdi dan pendukung Mas Karebet

bahkan hingga naik takhta dengan gelar Sultan Hadiwijaya

Karena jasa-jasanya dari raja Pajang itu memperoleh dukuh Perdikan

yaitu Nglaweyan di mana ia kemudian menetap hingga mangkatnya

Putra Ki Ageng, yang bernama Ki Gede Pemanahan

menjadi abdi Sultan Pajang, dan diangkat menjadi kakak

Karena kasihnya ia selalu membela junjungannya

hingga berani menghadapi Arya Penangsang dari Jipang

seorang musuh Pajang yang sombong dan angkuh sikapnya karena dukungan

Ki Juru Mertani, Ki Penjawi dan Sutawijaya

berhasillah Ki Gede Pemanahan membinasakan Arya Penangsang

yang gugur dalam aliran Bengawan Sore

Karena jasanya itu maka Sultan Pajang menghadiahkan

Alas Mentaok dan daerah Kadipaten Pati

Pemanahan dan kepada Penjawi.


Jadi pada suatu hari yang penuh berkat

berangkatlah rombongan Ki Gede ke Alas Mataram

di situ ada di antaranya: Nyi Ageng Ngenis, Nyi Gede Pemanahan

Ki Juru Mertani, Sutawijaya, Putri Kalinyamat, dan pengikut dari Sesela

Ketika itu adalah hari Kamis Pon, tanggal Tiga Rabiulakir

yaitu pada tahun Jemawal yang penuh mengandung

makna Setibanya di Pengging rombongan berhenti selama dua minggu

Sementara Ki Gede bertirakat di makam Ki Ageng Pengging

Lalu perjalanan hingga tepi sungai Opak

Di mana rombongan dijamu oleh Ki gede Karang Lo

Setelah itu berjalan lagi demi memenuhi panggilan takdir

hingga tiba di suatu tempat, disana mendirikan Kota Gede.


Semakin lama negeripun semakin berkembang jua

malah dilengkapi keraton yang selesai dibangun tahun 1578

Di sanalah Ki Gede Pemanahan memerintah, sebagai bawahan Pajang

Hingga akhirnya dipanggil ke hadirat Sang Pencipta

serta dimakamkan di halaman masjid Agung di Kuto Gede

pada tahun ber-candrasengkala “Lunga trus rumpaking bala”

Maka Ki Gede Pemanahan meninggalkan tujuh orang anak:

Pertama Mas Danang, yang disebut pula Sutawijaya

dan sering dipanggil Raden Ngabehi Lor ing Pasar

kedua Raden Jambu, ketiga Raden Santri

keempat Raden Kedawung, kelima Raden Tompe

istri Arya Dadap Tulis, ketujuh istri Tumenggung Mayang.

Posting Komentar untuk "Kejayaan Mataram 1"